Start a Talk to Your Kids About Tobacco And E-cigarettes.
BY Nicole Winter @ December 30, 2022

Kebanyakan anak tidak merokok, itu hal yang baik. Tetapi semakin banyak anak-anak yang menggunakan rokok elektrik, juga dikenal sebagai rokok aerosol. Rokok elektrik mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya yang sama adiktifnya dengan rokok dupa. Lebih dari 2 juta anak menggunakan asap aerosol, dan lebih banyak lagi yang mengatakan ingin mencobanya. Banyak faktor kuat yang mempengaruhi penggunaan asap aerosol pada anak-anak antara lain 1. Tekanan teman sebaya: kenal seseorang yang menggunakan asap aerosol. 2. Media: iklan bertarget massal. 3. Budaya Pop -- Asap aerosol ada di mana-mana di media sosial, acara TV, dan film. 4. Ragam rasa: Asap aerosol diproduksi dengan rempah-rempah yang membuatnya berbau dan berasa seperti pancake, permen karet, dan ribuan rasa lainnya. 5. Misled: Percaya bahwa e-rokok aman digunakan.

 

Pesan dari orang tua memiliki dampak yang lebih kuat. Pesan kuat yang Anda sampaikan pada waktu yang tepat akan didengar oleh anak Anda. Mulailah berbicara dengan anak Anda tentang hal ini sekitar usia 5 tahun dan lanjutkan hingga mereka lulus SMA. Bahkan jika anak Anda tampaknya tidak mendengarkan Anda, mereka bisa. Anda dapat berbicara dengan anak Anda tentang apa yang telah Anda pelajari dan masih belajar tentang rokok elektrik dan vaping. Beri contoh sendiri dan jangan merokok. Jangan membentak anak Anda, dan jangan mempermalukan atau menghukum mereka, karena itu tidak akan membantu mereka mendengarkan Anda.

Inilah faktanya:

Apakah rokok elektrik berbahaya bagi anak-anak dan remaja? Ya! Rokok elektrik hampir selalu mengandung nikotin, yang dapat memengaruhi aktivitas otak pada anak muda, kemungkinan membuat mereka kurang mampu mengingat dan berkonsentrasi, yang menyebabkan kesulitan belajar. Satu tangki e-liquid mengandung jumlah nikotin yang sama dengan 20 batang rokok. Anak-anak dan remaja lebih cenderung mencoba rokok biasa setelah menggunakan rokok elektrik. Mereka juga dapat menggunakan rokok elektrik untuk menghisap minyak ganja yang diatomisasi.

Aerosol yang dibuat dengan memanaskan e-liquid dapat mengandung bahan kimia berbahaya. Beberapa bahan kimia ini, seperti metaldehida, benzena, dan butadione, telah dikaitkan dengan penyebab kanker atau penyakit paru-paru. Kami belum mengetahui efek jangka panjang dari paparan bahan kimia ini. Orang terdekat juga dapat menghirup bahan kimia dari udara. Ada beberapa kasus kerusakan paru-paru terkait dengan penggunaan berbagai produk vaping, termasuk tangki THC (bahan aktif ganja). Orang-orang telah dirawat di rumah sakit, dan beberapa bahkan meninggal.

Mengapa rokok elektrik begitu populer di kalangan anak-anak dan remaja? Karena variasi rasa, kemudahan penggunaan, dan budaya pop! Perusahaan rokok elektrik yang sebagian dimiliki oleh perusahaan tembakau telah mengembangkan ribuan permen dan cairan elektrik rasa buah yang disukai oleh anak-anak dan remaja. Baunya yang manis membuat rokok elektrik tampak tidak berbahaya, padahal sebenarnya tidak. Peralatan yang digunakan untuk menghisap aerosol bisa berukuran kecil dan mudah disembunyikan di sekolah dan rumah. Iklan dan budaya pop membuat vaping terlihat keren. Mirip dengan cara produk tembakau diiklankan, rokok elektrik sering kali dipopulerkan secara berlebihan dalam film, acara TV, dan platform media sosial. Remaja bahkan memposting video di YouTube memamerkan keterampilan mereka dalam "mengembuskan" asap aerosol.

Bagian berikut akan membahas bagaimana berbicara kepada anak-anak tentang tembakau.

Read More